Gaharu adalah hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan obat-obatan, bahan parfum, dan lain sebagainya melalui minyak atsiri gaharu yang dihasilkan dari proses penyulingan.
Gaharu merupakan hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan diperuntukan untuk komoditas ekspor. Pada komoditas gaharu dinamakan dengan Agarwood dan Eagle wood yang tidak mudah diperoleh atau hanya dapat diperoleh pada beberapa pohon tertentu. Hal ini terjadi karena kayu gaharu bersifat pathogen, yang berarti kayu terinfeksi oleh mikroorganisme tertentu dan menghasilkan suatu standar kimiawi yang permanen (Pono, 2013).
Gaharu merupakan suatu jenis kayu dengan berbagai bentuk yang memilki warna yang khas, memilki kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi baik secara alami maupun buatan.
Masyarakat sekitar hutan mengetahui jenis pohon penghasil gaharu yaitu Aquilaria spp dan Glynop spp dan lainnya, akan tetapi tidak mengetahui pohon tersebut menghasilkan gaharu. Akibatnya masyarakat melakukan penebangan pohon jenis terebut yang tidak memperoleh gaharu yang dimaksud.
Gaharu merupakan divisi spermatophyta, kelas dicotyledoneae yang terbagi dalam 3 famili yaitu Themeleaceae, Euphorbiaaceae dan Leguminoceae serta terdiri dari 7 genus yaitu Aquilaria, Aetoxylon, Enkleia, Gonysylus, Wikstroemia, Girynops, Dalbergia dan Exxcaria.
Untuk menghasilkan gaharu dapat dilakukan 3 cara ini yaitu infeksi jamur, perlukaan dan proses non pathology. Kayu yang telah terinfeksi akan mengeluarkan suatu fragment bahan kimia yang menyerupai minyak dan membuat kayu lama-kelamaan akan menjadi keras dan berwarna gelap.
Minyak atsiri gaharu dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba, anti jamur, anti oksidan, dan obat anantesi (penghilang rasa sakit).
Berdasarkan SNI 01-5009-1-1999, komoditas garahu dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
- Abu gaharu merupakan sautu serbuk yang dihasilkan dari proses penggilingan kayu gaharu sisa pembersihan.
- Damar gaharu merupakan sejenis getah padat dan lunak yang terdiri dari pohon dan bagian pohon penghasil gaharu dengan aroma yang kuat dan warna hitam kecoklatan.
- Gubal gaharu merupakan bagian kayu yang memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang agak kuat dan warna yang hitam atau kehitaman berseling coklat.
- Kemedangan merupakan bagian kayu yang memiliki kandungan damar wangi dengan aroma leamh dan warna putih keabu-abuan sampai kecoklat-coklatan dengan serat kasar dan kayu lunak.
Kelompok karakteristik kualitas gaharu adalah
- Gaharu kelas super merupakan kelompok dengan ciri-ciri berwarna hitam tersebar merata, padat, mengkilap, banyak mengandung minyak, serat kayu tidak kelihatan. Harga mulai 1,5-2 juta.
- Gaharu kelas AB merupakan kelompok dengan ciri-ciri berwarna hitam, agak mengkilap, padat, dan bagian tengah memiliki rongga. Harga kisaran Rp. 150.000 - 200.000/kg.
- Gaharu kelas teri merupaka kelompok dengan ciri-ciri berwarna hitam, kepingan kayu berukuran kecil dan pendek, dan alur pada serat kayu berwarna putih. Harga kisaran Rp. 75.000-100.000/kg.
Daftar Pustaka
Pono, W. S. 2013. Buku Pegangan Hasil Hutan Bukan Kayu. Pohon Cahaya. Yogyakarta.
Salam Lestari,
Author: Lamboris_Pane
No comments:
Post a Comment